Subway MRT Jakarta Dibangun di Lokasi Ini
Jalan layang MRT akan dibangun dengan ketinggian enam meter dari permukaan jalan.
Sabtu, 19 Maret 2011, 06:02 WIB
Maryadie, Dwifantya Aquina Untuk jalan layang MRT dibangun mulai dari Lebakbulus hingga Sisingamangaraja. Ada tujuh stasiun dibangun di elevated rail ini, yakni Lebakbulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja.
Sedangkan subway atau bawah tanahnya, dibangun dari Sisingamangaraja hingga ke Bundaran HI. Ada enam stasiun yakni, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.
Jalan layang MRT akan dibangun dengan ketinggian enam meter dari permukaan jalan. Sedangkan untuk tunnel atau terowongan di rel bawah tanah ketinggiannya mencapai 2,7 meter dan lebar lima meter.
Jam operasi MRTakan lebih lama dari bus TransJakarta. Jika TransJakarta beroperasi dari pukul 05.00- 22.00 WIB, maka MRT akan lebih lama dua jam.
Operasional kereta akan dimulai pukul 05.00-24.00 WIB. Disebutkan juga pada jam sibuk yakni pukul 05.30-09.00 dan 16.30-18.30 WIB jarak kedatangan kereta dengan kereta lainnya sekitar lima menit. "Di luar jam sibuk sekitar 10 menit," kata kata Presiden Direktur MRT Jakarta Tribudi Rahardjo.
Untuk toleransi keterlambatan MRT hanya sekitar 20 detik. Ketepatan waktu ini bisa dijaga karena semua operasionalnya menggunakan teknologi canggih. Semua sistem operasi akan dikendalikan melalui Operation Control Center (OCC) yang akan ditempatkan di Lebakbulus.
Selain itu, desain kereta yang digunakan juga bisa mencapai kecepatan maksimum 110 kilometer per jam. Sedangkan di rel subway atau bawah tanah sekitar 80 kilometer per jam. "Namun untuk komersialnya kami hanya mematok 31 kilometer per jam," kata Tribudi.
Tribudi mengatakan, meski dengan kecepatan rendah seperti itu jarak tempuh dari Lebakbulus menuju Dukuh Atas yang biasanya dari ditempuh 1,5 jam dengan menggunakan mobil, akan lebih cepat menjadi 28 menit.
Dia menyebutkan nantinya akan ada 17 rangkaian kereta. Satu rangkaian akan memiliki enam gerbong. "Satu gerbong bisa menampung 250 orang. Jadi sekali tarik bisa mengangkut 1.500 orang," katanya.
Bahkan, kata Tribudi, pada jam sibuk bisa mengangkut 54 ribu penumpang. "Dan per hari MRT bisa mengangkut 350 ribu penumpang," katanya.
• VIVAnews