10 Kebiasaan Wanita yang Dibenci Pria
Hal-hal kecil bisa memicu pertengkaran dengan pasangan. 10 kebiasaan buruk ini contohnya.
Sabtu, 19 Maret 2011, 13:21 WIB
Anggi Kusumadewi Tak mau memesan makanan, tapi ikut memakan pesanan rekan prianya.
“Ooh tidak, aku kenyang. Perutku tidak mungkin lagi diisi makanan apapun, bahkan sepotong puding sekalipun,” begitu biasanya seorang perempuan beralasan. Tapi, ketika potongan puding pesanan rekan prianya tiba di meja makan, si wanita akan mulai mencicipi sesendok kecil, kemudian lagi, lagi, dan lagi, sampai seluruh puding itu habis.
Tak mau mengakui rambutnya rontok.
Rambut rontoknya memenuhi lubang kamar mandi. Tapi, dia selalu berkata, “Itu pasti bukan rambutku!”
Tidak pernah membawa cukup buku untuk mengisi waktu liburan.
Selalu meributkan persediaan pakaian, tapi tidak memasukkan satu pun buku ke dalam tas. Paling, hanya beberapa majalah untuk bacaan ringan di perjalanan. Padahal majalah-majalah itu kemudian hanya dibolak-baliknya selama tidak lebih dari lima menit, dan dia mengambil novel rekan prianya yang sudah direncanakan untuk dibaca si pria dari jauh-jauh hari.
Menolak untuk memberi opini ketika diminta.
Ini berbeda dengan tidak memiliki opini. Misalnya, ketika akan pergi makan malam, rekan prianya bertanya, “Apa yang kamu sukai? Makanan Cina, Italia, atau sushi?” Dia kemudian menjawab, “Apa saja yang kamu suka, saya tidak keberatan.” Tapi, ketika si pria memesan meja di restoran Italia, dia lalu mengatakan, “Kamu tahu pasti kalau saya benci makanan Italia.”
Berkata berulang-ulang, “Hal yang paling disukai wanita dari pria adalah rasa humornya.”Itu tidak selamanya benar. Kebanyakan wanita menyukai pria yang tinggi, tampan, dan kaya.
Berhenti bermain di tengah permainan.
Saat sedang asyik bermain catur, kartu, atau apapun, ketika si wanita merasa tertinggal atau akan kalah dalam permainan itu, maka dia tidak berminat lagi melanjutkan permainan sampai usai.
Tidak pernah merasa puas dengan kamar hotel.
Saat tiba di hotel setelah perjalanan panjang dan pasangannya merebahkan diri di hotel, si wanita berdiri di tengah ruangan sambil berkacak pinggang dan berkata, “Seharusnya jendela kamar ini mengarah ke pemandangan yang bagus!” Dia lalu merengek dan bersikeras untuk mengecek tiap ruang kamar di hotel itu, sebelum akhirnya memutuskan bahwa kamar yang pertama kali ia tempati sebetulnya baik-baik saja.
Berpikir bahwa binatang memiliki perasaan.
“Sungguh kasihan, kucing itu terlihat sedih. Dia ingin kita membawanya pulang.” Kebanyakan pria berpikir, itu hanyalah kucing. Kucing tidak merasa sedih. Dia hanya merasa lapar dan kotorannya akan mengotori jalanan di luar rumah.
Mendengarkan stasiun radio yang menyiarkan lagu-lagu pop buruk ketika ia mengemudi.
Maka ketika pasangan prianya menggunakan mobil di pagi hari untuk berangkat kerja, dan menghidupkan radio sambil berharap mendengar suara merdu penyiar berita pagi. Da akan kaget dengan suara musik yang menyakitkan telinganya.
Meributkan tentang betapa pentingnya pemain tenis putri memperoleh hadiah uang yang jumlahnya sama dengan pemain tenis pria pada pertandingan Wimbledon.
Tapi ketika turnamen Wimbledon dimulai, dia hanya tertarik untuk menonton pertandingan tenis pria karena pria-pria itu dia rasa seksi dan tidak menonton satu detik pun pertandingan tenis putri yang dia rasa membosankan.
• VIVAnews